HIJRAH | Nikmat Islam, Agama Islam, Hamba Alloh _ Sinergi Foundation
Hijrah: Ujian Keimanan dan Kesabaran
Hijrah adalah pemisah, pemisah seorang dari kejahiliyan hingga ia menuju cahaya Islam. Pemisah insan dari kenikmatan dunia untuk meraih kenikmatan syurga yang kekal. Begitu banyak kisah para sahabat yang ketika memutuskan untuk hijrah ia harus berpisah dengan apapun; berpisah dengan harta, orang tua, sahabat karib, dan bahkan dengan anak dan istri, lantaran mereka (yang ditinggalkan) tidak mau menerima cahaya Islam.
Begitupun dengan Stefanus Marbun, disaat umurnya menginjak 19 tahun, tepatnya pada bulan Agustus 2016 memutuskan untuk hijrah, menanggalkan keyakinan yang selama ini telah dia pegang kokoh. Stefanus mendapatkan hidayah, ia masuk Islam, dan menjadi seorang Muallaf dengan menambahkan kata ‘Aldiansyah’ ditengah-tengah namanya, sebagai salah satu bukti ia benar-benar Islam.
Ujian hijrah itu selalu dan pasti datang, karena Allah tidak akan membiarkan seorang hamba yang mengatakan telah beriman, namun belum diuji. Setelah ia masuk Islam tanpa diketahui oleh orang tua dan sanak family, kurang lebih enam bulan ia lewati ibadah, seperti sholat, puasa dengan diam-diam. Ia terus belajar ilmu agama Islam, dan setiap hari melakukan perbaikan terhadap dirinya.
Hingga pada 11 Februari 2017, Aldi tertangkap bahas sedang melakukan sholat oleh Ayahnya. Seketika, kemarahan sang ayah meledak, ia mempertanyakan keislaman Aldi, memukul Aldi, dan bahkan sampai menyiraminya dengan air pembaptisan. Ayahnya memberikan dua pilihan untuk Aldi; pindah kembali ke agama sebelumnya (murtad) atau ia pergi dari keluarganya. Ketika syahadat terucap, maka seorang muslim harus menyakini bahwa syahadat adalah sebuah ikatan janji, ikrar dari seorang hamba kepada Rabb dan Rasulnya yang tidak mungkin dan pernah untuk diingkari. Aldi memutuskan untuk meninggalkan keluarganya, dan tetap dengan keyakinan yang telah membuat hatinya tenang.
Keputusan yang membuat Allah bahagia dan bangga dengan Aldi. Ia diusir dari rumah, lalu memutuskan untuk pergi ke Bandung, tepatnya ke Sadang Serang mencari temannya yang telah mengenalkannya kepada Islam, yang sedang mondok disalah satu pesantren. Namun, kembali Allah menguji keimanan dan kesabaran Aldi. Sesampai di Taman Sari, Bandung ia kehilangan dompetnya, yang membuatnya terlantar selama 3 hari di Bandung.
Qadarrullah, siapa yang menunjukan, Aldi tidak tahu pasti, namun hatinya serasa digerakan menuju Gd. Wakaf Pro 99, bertemu dengan Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM) Lembaga Wakaf SinergiFoundation (SF). Ia menceritakan semua kejadian yang telah dialami sejak bulan Agustus 2016 hingga hari ini. Akhirnya SPM memberikan bantuan kepada Aldi, dan juga menemani Aldi mencari temannya yang tengah mondok disebuah pesantren. Untunglah, hanya dalam waktu sehari ia bisa bertemu dengan temannya.
“Ini buah dari ujian keimanan dan kesabaran yang Allah berikan beberapa bulan terakhir.” Ujar Aldi, disaat ia bertemu dengan temannya.
==========================
Begitu banyak mereka yang mendapatkan hidayah dari Allah, hingga ia merasakan ketenangan, kedamaian jiwa dalam memeluk Islam. Namun Allah dalam kalimat cintanya mengatakan “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji? Dan sunggu, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (Qs. Al Ankabut: 2-3)
Untuk itu, mari bergabung bersama kami (Sinergi Pelayanan Masyarakat) membantu para Muallaf, para dhuafa, kaum lemah yang tengah membutuhkan bantuan dengan cara transfer donasi. Insyaallah, donasi yang kita berikan, mampu mengembalikan senyuman mereka.
Transfer Donasi:
BCA
No rek. 008 305 3442
a.n Yayasan Semai Sinergi Umat
Konfirmasi: 081220066051
==========================
Keep In Touch With Us:
Fanpage : Sinergi Pelayanan Masyarakat
Instagram : @Sinergipelayananmasyaraka
Whatsapp: 081220066051
Webstie : www.sinergifoundation.org
Komentar
Posting Komentar